Setiap
anniversary 1 bulan, 2 bulan bahkan sudah 3 bulan kita pacaran, gue selalu
ingat tanggal jadian kita terkadang kita merayakannya dengan menonton bioskop
bersama dan makan di cafe favorit kita.
Sekolah
kali ini terasa sangat membosankan buat gue. Guru yang tidak begitu jelas
berbicara membuat gue lebih tertarik memikirkan Laura daripada memperhatikan
materi pelajaran yang disampaikan guru.
Saat
istirahat sekolahpun gue sempat mencuri-curi pandang melihat Laura dengan
teman-temannya yang sedang duduk.
“Ciyee
hehehe lagi liatin Laura
ya?” tanya Rendy temen sekelas gue, yang tiba-tiba
memecah keasikan gue yang sedang memandangi Laura dari jauh.
“Sialan.. apaan sih, sok tahu banget lo. Nggak kok”
“Yaudah
iya deh percaya, minta PJ dong Al, hehehe pajak jadian” Rendy menyenggol
siku gue.
“Ah
ogah, waktu lo jadian sama Putri aja gue nggak minta PJ berarti kita impas dong hahaha”
“Ah..
pelit lo bilang aja lagi kanker alias kantong kering hahaha” seru Rendy sambil
menertawai gue
“Sialan
enak aja.. iya ntar gue traktir deh”
Hari
demi hari dilalui gue dan Laura dengan sangat baik, gue selalu berusaha memberi
kebahagiaan buat Laura. Begitu juga dengan Laura yang selalu memberi
kebahagiaan buat gue.
Saat
tanggal 27 maret dan hari minggu ulang tahun Laura tiba. Gue sudah merencanakan sesuatu dan
memberinya kejutan.
Gue belakangan tetap mencoba bersikap
manis kepada dia.
Sebelumnya gue sudah memberi ucapan
selamat ulang tahun melalui pesan singkat sms kepada dia lalu gue mencoba
mengajak dia ke sebuah pantai, di tempat itu gue mencoba memberi kejutan buat
dia. Kami menikmati angin pantai yang berhembus lembut menemani obrolan kita, kita
duduk ditepi pantai dan sambil menikmati udara pantai. Laura terlihat begitu
cantik ketika angin pantai menggoyang-goyang rambut Laura seolah-olah sedang
berayun-ayun menutupi wajah cantiknya.
“Selamat
ulang tahun ya sayang, anggap aja ini ucapan langsung dan spesial dari aku tapi
maaf yah aku belum bisa kasih kado atau hadiah ”
“Iya gak apa-apa ko say. bisa bersama kamu
aja udah aku anggap hadiah paling spesial
kok” kata Laura sambil tersenyum.
“Oh
ya sebentar ya aku mau ke toilet dulu, aku titip handphone aku dulu ya sebentar itu sebagai bukti kalau aku bakal balik
lagi kesini hehehe” seru gue sambil menyisipkan lelucon.
“Iya, jangan lama-lama loh” ucap Laura
terlihat cemberut.
“Iya tenang aja sayang”
Gue
mulai menjalankan rencana untuk memberi kejutan buat laura, sebelumnya gue
sudah meminta bantuan Sinta dan Karin teman sekelasnya untuk membantu gue. Gue
coba menyuruh Sinta menelpon ke handphone gue yang sedang dipegang oleh Laura
dan ternyata berhasil Laura mengangkat handphone gue, gue juga menyuruh Sinta
berpura-pura menjadi pacar selingkuhan gue dan akhirnya rencana gue berjalan
lancar, lalu setelah gue berpura-pura dari toilet gue menghampiri Laura yang terlihat diam dan kesal.
“Kamu
masih sayang sama aku?” Laura memulai percakapan.
“Iya
masih, kenapa kok nanya gitu?” gue coba berpura-pura heran.
“Yang bener?” tanya Laura.
Gue
mengangguk yakin.
“Tapi kamu udah bohongin aku”
“Kapan aku bohongin kamu?” akting gue terlihat berhasil membuat Laura menitikan air mata.
Laura
memasang wajah kesal “Kapan?
Kamu bilang kapan!!? Sekarang kamu mulai bohongin aku, Kenapa kamu gak bilang dari awal kalau
kamu udah punya pacar?”
“Pacar?
Siapa pacar aku? Pacar aku cuma
kamu satu-satunya”
“Oke
aku minta maaf kalau aku udah bikin kamu kesal dan kecewa tapi yang jelas aku
bener-bener sayang sama kamu” tambah gue mencoba meyakinkan.
Disaat
suasana kita makin panas, gue mencoba sms Sinta dan Karin agar segera mendekat
memberinya surprise.
Dalam
hitungan mundur 5… 4… 3… 2.. 1… dan yap!. Akhirnya Laura terkejut ketika sinta dan Karin
tiba dari belakang,
sambil melempar tepung terigu dan telur kearah wajahnya yang sudah persis kayak adonan
martabak, membuat semua pengunjung pantai sekitar keheranan melihat ke arah
kami, adapun yang tersenyum dan tertawa kecil melihat tingkat konyol kami
berempat.
“Happy
birthday Laura
maaf ya hehehe” ucap Karin setelah memberinya kejutan dengan melempar tepung
terigu ke arah mukanya.
“Happy
birthday Ra, Oh ya tadi yang menelepon ke handphone Aldi itu aku yang sengaja mau ngasih kejutan buat kamu” seru Sinta
sambil tertawa.
“Makasih
ya semuanya, dan terutama buat kamu sayang makasih banget ya” Laura memegang
tangan gue dengan erat.
“Iya
sayang sama-sama kok, gimana akting
aku tadi? Keren kan? Hahaha” gue coba mencairkan suasana.
“Ihhh
dasar.. liat aja nanti aku bales!” kata Laura sambil mencubit lengan gue.
“Hahaha, oh ya say baju kamu kan kotor,
nih pake switer aku aja” gue melepas switer gue untuk laura untuk menutupi
bajunya yang kotor akibat ulah kita bertiga.
“Iya makasih sayang, aku beruntung punya
pacar kayak kamu” Laura lagi-lagi memberikan senyuman manisnya buat gue.
Sebelum
pulang gue tidak lupa sudah menyiapkan kado buat dia, dia menerima kado gue
dengan amat gembira,setelah sampai dirumah ternyata dia sangat senang atas
hadiah yang diberikan gue. Iya sebuah boneka beruang berwarna pink yang
memegang bentuk hati bertuliskan ‘I Love You’ kita sepakat mengasih nama boneka
itu dengan nama “Bichi” kita ambil nama itu karena saat gue mengasihnya ketika
di pantai, dalam bahasa inggris pantai berarti “beach”.
(To Be Continued)
(To Be Continued)
Keren al, romantis ceritanya hehehe. Keep Blogging :))
BalasHapus