Hati Berbicara Lain Part 3



Setiap anniversary 1 bulan, 2 bulan bahkan sudah 3 bulan kita pacaran, gue selalu ingat tanggal jadian kita terkadang kita merayakannya dengan menonton bioskop bersama dan makan di cafe favorit kita.

Sekolah kali ini terasa sangat membosankan buat gue. Guru yang tidak begitu jelas berbicara membuat gue lebih tertarik memikirkan Laura daripada memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan guru.

Saat istirahat sekolahpun gue sempat mencuri-curi pandang melihat Laura dengan teman-temannya yang sedang duduk.

“Ciyee hehehe lagi liatin Laura ya?” tanya Rendy temen sekelas gue, yang tiba-tiba memecah keasikan gue yang sedang memandangi Laura dari jauh.

Sialan.. apaan sih, sok tahu banget lo. Nggak kok

 Yaudah iya deh percaya, minta PJ dong Al, hehehe pajak jadian” Rendy menyenggol siku gue.

“Ah ogah, waktu lo jadian sama Putri aja gue nggak minta PJ berarti kita impas dong hahaha”

“Ah.. pelit lo bilang aja lagi kanker alias kantong kering hahaha” seru Rendy sambil menertawai gue

“Sialan enak aja.. iya ntar gue traktir deh”



Hari demi hari dilalui gue dan Laura dengan sangat baik, gue selalu berusaha memberi kebahagiaan buat Laura. Begitu juga dengan Laura yang selalu memberi kebahagiaan buat gue.

Saat tanggal 27 maret dan hari minggu ulang tahun Laura tiba. Gue sudah merencanakan sesuatu dan memberinya kejutan. Gue belakangan tetap mencoba bersikap manis kepada dia. Sebelumnya gue sudah memberi ucapan selamat ulang tahun melalui pesan singkat sms kepada dia lalu gue mencoba mengajak dia ke sebuah pantai, di tempat itu gue mencoba memberi kejutan buat dia. Kami menikmati angin pantai yang berhembus lembut menemani obrolan kita, kita duduk ditepi pantai dan sambil menikmati udara pantai. Laura terlihat begitu cantik ketika angin pantai menggoyang-goyang rambut Laura seolah-olah sedang berayun-ayun menutupi wajah cantiknya.

“Selamat ulang tahun ya sayang, anggap aja ini ucapan langsung dan spesial dari aku tapi maaf yah aku belum bisa kasih kado atau hadiah ”

Iya gak apa-apa ko say. bisa bersama kamu aja udah aku anggap hadiah paling spesial kok” kata Laura sambil tersenyum.

“Oh ya sebentar ya aku mau ke toilet dulu, aku titip handphone aku dulu ya sebentar itu sebagai bukti kalau aku bakal balik lagi kesini hehehe” seru gue sambil menyisipkan lelucon.

Iya, jangan lama-lama loh” ucap Laura terlihat cemberut.

Iya tenang aja sayang”

Gue mulai menjalankan rencana untuk memberi kejutan buat laura, sebelumnya gue sudah meminta bantuan Sinta dan Karin teman sekelasnya untuk membantu gue. Gue coba menyuruh Sinta menelpon ke handphone gue yang sedang dipegang oleh Laura dan ternyata berhasil Laura mengangkat handphone gue, gue juga menyuruh Sinta berpura-pura menjadi pacar selingkuhan gue dan akhirnya rencana gue berjalan lancar, lalu setelah gue berpura-pura dari toilet gue menghampiri Laura yang terlihat diam dan kesal.

“Kamu masih sayang sama aku?” Laura memulai percakapan.

“Iya masih, kenapa kok nanya gitu?” gue coba berpura-pura heran.

Yang bener?” tanya Laura.

Gue mengangguk yakin.

Tapi kamu udah bohongin aku”

Kapan aku bohongin kamu?” akting gue terlihat berhasil membuat Laura menitikan air mata.

Laura memasang wajah kesal “Kapan? Kamu bilang kapan!!? Sekarang kamu mulai bohongin aku, Kenapa kamu gak bilang dari awal kalau kamu udah punya pacar?”

“Pacar? Siapa pacar aku? Pacar aku cuma kamu satu-satunya”

“Oke aku minta maaf kalau aku udah bikin kamu kesal dan kecewa tapi yang jelas aku bener-bener sayang sama kamu” tambah gue mencoba meyakinkan.

Disaat suasana kita makin panas, gue mencoba sms Sinta dan Karin agar segera mendekat memberinya surprise.

Dalam hitungan mundur 5… 4… 3… 2.. 1… dan yap!. Akhirnya Laura terkejut ketika sinta dan Karin tiba dari belakang, sambil melempar tepung terigu dan telur  kearah wajahnya yang sudah persis kayak adonan martabak, membuat semua pengunjung pantai sekitar keheranan melihat ke arah kami, adapun yang tersenyum dan tertawa kecil melihat tingkat konyol kami berempat.

“Happy birthday Laura maaf ya hehehe” ucap Karin setelah memberinya kejutan dengan melempar tepung terigu ke arah mukanya.

“Happy birthday Ra, Oh ya tadi yang menelepon ke handphone Aldi itu aku yang sengaja mau ngasih kejutan buat kamu” seru Sinta sambil tertawa.

“Makasih ya semuanya, dan terutama buat kamu sayang makasih banget ya” Laura memegang tangan gue dengan erat.

“Iya sayang sama-sama kok, gimana akting aku tadi? Keren kan? Hahaha” gue coba mencairkan suasana.

“Ihhh dasar.. liat aja nanti aku bales!” kata Laura sambil mencubit lengan gue.

Hahaha, oh ya say baju kamu kan kotor, nih pake switer aku aja” gue melepas switer gue untuk laura untuk menutupi bajunya yang kotor akibat ulah kita bertiga.

Iya makasih sayang, aku beruntung punya pacar kayak kamu” Laura lagi-lagi memberikan senyuman manisnya buat gue.


Sebelum pulang gue tidak lupa sudah menyiapkan kado buat dia, dia menerima kado gue dengan amat gembira,setelah sampai dirumah ternyata dia sangat senang atas hadiah yang diberikan gue. Iya sebuah boneka beruang berwarna pink yang memegang bentuk hati bertuliskan ‘I Love You’ kita sepakat mengasih nama boneka itu dengan nama “Bichi” kita ambil nama itu karena saat gue mengasihnya ketika di pantai, dalam bahasa inggris pantai berarti “beach”.

(To Be Continued)

1 komentar:

luvne.com luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com.com