Ini hanya simbol atau bentuk kepedulian aku untuk saudara kita di Tanah Gaza Palestina. Banjir air mata dari mereka membuat hatiku tersentuh untuk menuliskan puisi ini sekaligus sebagian doa untuk mereka.
LIEBSTER AWARD
Udah lama nggak ngeblog dan hampir
sebulan pula gue menelantarkan blog gue. Hari ini, jam ini, detik ini gue mulai
ngeblog yaa karena gue dapet penghargaan “Liebster Award” Jreeeng.. jreng…. Jreng….
Sebelumnya gue berterima kasih atas dedikasinya oleh Karina Rahmania yang sudah kasih
penghargaan yang berharga ini ke gue dan baru seumur hidup ini gue menerima
penghargaan. Terima kasih buat mamah papah yang udah support selama ini, dan terima
kasih juga buat Jambulholic yang selama ini udah vote dan sms, gue terharu nggak
tahu harus ngomong apa lagi *hikkss… hikss.. hikss..* *apa sih gaje banget ya* skip.
Sebelumnya gue juga mau menjelaskan
apa sih “Liebster Award” pasti kalian juga bingung kan? Oke gue ceritain versi dongeng konon ada ceritanya jadi
gini pada dahulu kala ada seseorang blogger yang hidup sebatang kara, kemudian
ia mencari sesama blogger lainnya dengan maksud menjalin silaturahmi dengan
blogger lainnya jadi dia mengasih penghargaan “Liebster Award” ini kepada
blogger lain dengan alasan menjalin hubungan baik antar blogger. Ya intinya sih
seperti itu lah.
Dan konon ada beberapa step dan syarat
yang harus dilakukan ketika "Liebster Award" ditujukan kepada kita. Penasaran? Sama
gue juga! Yaudah nih gue kasih tau. Tenang aja gue sih orangnya baik, cool
dan rajin mencari pacar *benerin
jambul* cekidot :
Hati Berbicara Lain Part 4
Sekali lagi cinta menimbulkan gejolak hati yang tiba-tiba
datang dengan perasaan yang tak di duga setelah beberapa bulan kejadian hari
ulang tahun Laura. Gue mulai merasakan cinta berkata lain setelah melihat
tingkah laura yang sepertinya bersikap sangat protective, dia selalu cemburu
jika gue sedang dengan wanita walaupun hanya sebatas teman.
“Kamu kenapa sayang?” Tanya gue, sejak di sekolah sampai
pulang sekolah Laura hanya diam.
“Jadinya kita mau jalan kemana?” Gue kembali bertanya.
Laura menoleh ke arah gue dan menjawab “terserah kamu aja”
“Kamu marah?” gue mulai panik melihat sikap dingin Laura
“Nggak kok” jawab laura dengan singkat.
Hati Berbicara Lain Part 3
Setiap
anniversary 1 bulan, 2 bulan bahkan sudah 3 bulan kita pacaran, gue selalu
ingat tanggal jadian kita terkadang kita merayakannya dengan menonton bioskop
bersama dan makan di cafe favorit kita.
Sekolah
kali ini terasa sangat membosankan buat gue. Guru yang tidak begitu jelas
berbicara membuat gue lebih tertarik memikirkan Laura daripada memperhatikan
materi pelajaran yang disampaikan guru.
Saat
istirahat sekolahpun gue sempat mencuri-curi pandang melihat Laura dengan
teman-temannya yang sedang duduk.
Hati Berbicara Lain Part 2
Sehabis bel pulang berbunyi gue langsung menuju ke lapangan
basket, sambil menunggu laura gue pun berfikir untuk menyusun kata-kata, gue
emang orangnya canggung kalau dekat wanita mungkin ini penyakit gue yang gak
bisa hilang dari dulu. Iya penyakit kurang percaya diri.
“Hey Al, udah lama ya nunggu, maaf ya” terdengar jelas suara
wanita dari arah belakang, yah dia Laura.
“Oh
ya nggak kok, nyantai aja” jawab gue sedikit grogi.
“Mau ngomong apa nih?” tanya dia sambil tersenyum.
Gue semakin grogi melihat senyumannya, senyuman dia seolah
merasuk ke dalam tubuh gue membuat mulut gue terkunci.
Hati Berbicara Lain Part 1
Cinta memang tidak pernah diduga kapan datangnya begitupun dengan putus cinta hanya perasaan ini dan tuhan yang tahu. Sejak gue berseragam putih merah, rambut belah tengah dan belum disunat gue sudah mengenal kata cinta walaupun hanya sebatas kata tanpa tahu artinya, disekolah gue cukup dikenal dan dipandang luas banyak orang, karna prestasi gue dan keaktifan gue di organisasi, bahkan bisa dibilang gue ngeksis di sekolah. Sifat eksis gue ini bahkan gue bawa sampai SMP yang mencoba mengikuti OSIS bahkan dicalonkan menjadi ketua OSIS, lalu di ekstrakurikuler gue mengikuti kegiatan pramuka bahkan gue terpilih menjabat sebagai pratama putra di SMP yang gue masuki. Gue hampir menjadi idola di sekolah gue.
“Al gilaa.. lo keren banget banyak yang naksir, kenapa lo nggak
pilih aja salah satu dari mereka buat ngilangin status jomblo lo itu” seru Farhan
salah satu temen sekelas gue.
“Nggak
ah, gue belum mau pacaran lagian belum ada cewek yang sreg dan cocok sama gue”
Mungkin
lebih jelasnya gue lebih memilih menjalin hubungan tanpa status dengan
seseorang, gue rasa itu lebih nyaman ketimbang pacaran.
Jadi Terkenal Itu Nggak Selalu Enak
Kepopuleran berasal dari pribadi masing-masing yang memiliki
bakat, tapi apakah jadi terkenal itu enak? Banyak orang-orang yang mengharapkan
ingin jadi terkenal seperti mau menjadi bintang film, model, penyanyi, comedian,
bahkan penulis semuanya di tempuh dengan berbagai cara.
- Ada orang yang hidupnya selalu drama karna dirinya terobsesi ingin jadi bintang film
- Ada orang yang hidupnya selalu mengutamakan penampilan pergi ke mall pake celana hot pants, tanktop, padahal cowok *absurd syekali men hahaha* karna dirinya terobsesi ingin jadi model
- Ada orang yang hidupnya selalu mencari uang dengan bermodalkan suara ingin terobsesi menjadi penyanyi karna gagal akhirnya jadi pengamen
- Ada orang yang sengaja menonjolkan kekonyolannya lewat stand up comedy berharap dirinya terkenal lewat jokes-jokesnya
- Ada juga orang yang dirinya terobsesi menjadi penulis hebat dan terkenal seperti Raditya Dika sampai-sampai dirinya membuat blogger tetapi isinya dapet copas dari blogger lain.
Bukan Gosip Biasa
Kalo kalian sudah mendengar kata “gosip” pasti timbul rasa ingin tahu dan terkadang kata-kata untuk mengawali suatu gosip itu seperti:
“Eh, ini rahasia ya, jangan bilang
siapa-siapa!”
“Oh ya aku punya cerita loh soal… bla
bla bla bla”
“Eh, tau nggak sih….”
“Eh kamu udah denger belum?”
Ketika mendengar ada orang yang bilang begitu, otomatis ada
rasa ingin tahu atau kepo, seperti halnya di dunia entertainment para aktor dan artis
pasti selalu dekat dengan gosip seperti rumor pasangan selebriti yang ingin
menikah, so kenapa kalo mereka mau menikah ada yang salah? Mau mereka menikah atau
ngejomblo itu bukan urusan kita? Apa sih urusan kita? Kenapa hal sangat
personal tentang privasi individu seseorang harus dibahas bahkan diberitakan
seperti infotaiment seolah-olah ada hal yang aneh, heran dan menggemparkan
padahal biasa-biasa saja tetapi mungkin inilah kebiasaan dari negeri kita yang
mayoritas penduduknya suka ngurusin hidup orang lalu di gosipi belum lagi bibir
yang suka nambah-nambahin bumbu cerita biar makin pedas dan panas ujung-ujungnya
jadi ngebikin fitnah terus ngabisin energy, ributlah cekcok atau lemparan-lemparan
piso.
Kumpul Keblog Episode 3 di Depok 19 Januari 2014
Kali ini gue bakal ngelanjutin postingan sebelumnya karena gue udah janji mau bikin postingan kumpul keblog episode tiga tepatnya tanggal 19 januari 2014 spesial happy anniversary Jamban Blogger yang pertama, penasaran??? Mau tahu keseruan gue di kumpul keblog kali ini???
Kumpul Keblog Episode 2 Jabodetabek Di Ragunan 15 Desember 2013
Padahal harusnya postingan ini gue publish di bulan desember
tapi karena gue di bulan desember sibuk yah maklum baru pulang dari kampung
halaman di Spanyol akhirnya gue posting di bulan januari, awalnya gue tahu
informasi ini dari forum Jamban Blogger dan semenjak gue baru gabung dari
situlah gue mulai tertarik mengikuti kumpul keblog Jabodetabek, gue mulai
gabung di JBI sejak bulan desember 2013 dan pada bulan desember pula gue
langsung mengikuti kopdar pertama gue di Ragunan awalnya gue bingung mau ikut
atau nggak tapi karena niat mau belajar ilmu tentang blogger dan mencari
pengalaman akhirnya gue ikut..